Situasi belajar warga yang putus sekolah, dan yang tidak berkesempatan sekolah. Ketika kesempatan untuk belajar ada, apa salahnya ikut ambil bagian mengisi harihari dengan paket belajar gratis, bahkan diberi bantuan. semoga bermanfaat bagi siapa saja.
Selasa, 03 November 2009
Jumat, 23 Oktober 2009
Jumat, 16 Oktober 2009
Selasa, 11 Agustus 2009
AGUSTUSAN
64 tahun telah sudah negeri kita merdeka. Bumi, tanah dan air nya telah memberikan kehidupan yang tak alang kepalang kepada penghuninya.Kepada mu negeri kami mengabdi. Mengabdikan seluruh jiwa raga kami. Tulang belulang kami menyatu dengan tanah dan air negeri ini. Tercurah segala rasa suka dan duka dalam buayan ibu pertiwi. Perjanjian kami tuk torehkan prestasi bagi negeri tanda terima kasih yang tak terperih. Aman negeri kami dari penjajah negeri asing, lindungan Tuhan menaungi jiwa dan raga kami. Nafas kami tak sesak seperti para pejuang nenek moyang kami. Hanya puja dan puji bagi Tuhan seru sekalian alam yang melindungi semesta raya bumi kami dengan kedamaian, kesejukan dan kenyamanan.Tak adil rasanya kalau harus berkeluh kesah disetiap hari jadi negeri ini dengan mengecam kebejatan dan kejahatan orang-orang yang tak berhati di negeri ini. Karena riak dan gelombang kegertiran perjalanan kehidupan suatu negeri tak kan luput darinya. Tak ada negeri yang terbebas dari keluh kesah kesengsaraan dan penderitaan. Itu hanya ujian kecil yang menumpang sebentar. Semua akan berganti, semua akan berlalu, dan semua akan kembali, kembali kepada janji untuk berdamai dengan diri kami sendiri.
Dirgahayu negeri kami tercinta. Kami kuat menghadapi semua aral kehidupan ini karena bumi kami dilindungi oleh Tuhan pemilik bumi, tiada kami takut akan jatuh dan runtuh. kami ikhlas menjalani semua ujian yang Ia turunkan seperti janjinya kepada kami.Karena hanya kepadaNya kami kembali.
Rabu, 22 Juli 2009
memoar dalam puisi
MELUPAKAN KU
Engkau yang di sana telah melupakan ku
Melupakan nama ku yang dulu lekat di bibir mu
Melupakan bayangan ku yang dulu mengikuti langkah mu
Semuanya berlalu seperti berlalunya waktu
Dan tak kembali seperti tak kembalinya waktu
Cerita lama sudah dimuseumkan
Tinggallah sebuah cerita klasik yang tidak unik
Harganya pun tak semenarik keramik antik cina
Berlalu bagai debu
Bahkan terbang mendesir ganas
Bak badai debu di padang pasir tanah Arab
Entah dimana dia menyimpan cerita dulu
Pernahkan otaknya memutar kembali memorinya.........
dan menyimpannya di piringan hitam?
Tidak seperti film, kenangan menjadi abadi di hati sang kekasih
Meskipun tak memiliki........
Inilah hidup yang sebenarnya.....
Melihat cahaya mentari yang membutakan
Melawan badai debu juga membutakan
Hanyalah kisah tak berujung
Namun melerai tangis
Datang tanpa menyapa,pergi pun tak meninggalkan sepatah kata
Engkau yang di sana telah melupakan ku
Melupakan nama ku yang dulu lekat di bibir mu
Melupakan bayangan ku yang dulu mengikuti langkah mu
Semuanya berlalu seperti berlalunya waktu
Dan tak kembali seperti tak kembalinya waktu
Cerita lama sudah dimuseumkan
Tinggallah sebuah cerita klasik yang tidak unik
Harganya pun tak semenarik keramik antik cina
Berlalu bagai debu
Bahkan terbang mendesir ganas
Bak badai debu di padang pasir tanah Arab
Entah dimana dia menyimpan cerita dulu
Pernahkan otaknya memutar kembali memorinya.........
dan menyimpannya di piringan hitam?
Tidak seperti film, kenangan menjadi abadi di hati sang kekasih
Meskipun tak memiliki........
Inilah hidup yang sebenarnya.....
Melihat cahaya mentari yang membutakan
Melawan badai debu juga membutakan
Hanyalah kisah tak berujung
Namun melerai tangis
Datang tanpa menyapa,pergi pun tak meninggalkan sepatah kata
Minggu, 12 Juli 2009
KUMPULAN PUISI PENGADUAN RASA
Bila hati tak tersentuh,
Apalah jadi negeri kedamaian?
Bila manusia suka menyentuh,
Apalah jadi negeri keperawanan?
(2004)
Lelah telah menjuntai di peraduan
Mengukir mimpi berbingkai asa
Esok, barangkali penat penepi,
dan angin pagi tak rontokkan tulang lagi
Kiranya ada senyum esok hari
(2004)
Patah dahan beringin,
Bagi rasa yang tak ingin memperpanjang hidup yang miskin arti,
Hangus terbakar tawa dan hembusan noda dosa.
Hidup yang tak mampu warnai hidup,
Hingga pekat, gelap seperti bumi tak beratap
Apalah jadi negeri kedamaian?
Bila manusia suka menyentuh,
Apalah jadi negeri keperawanan?
(2004)
Lelah telah menjuntai di peraduan
Mengukir mimpi berbingkai asa
Esok, barangkali penat penepi,
dan angin pagi tak rontokkan tulang lagi
Kiranya ada senyum esok hari
(2004)
Patah dahan beringin,
Bagi rasa yang tak ingin memperpanjang hidup yang miskin arti,
Hangus terbakar tawa dan hembusan noda dosa.
Hidup yang tak mampu warnai hidup,
Hingga pekat, gelap seperti bumi tak beratap
Rabu, 17 Juni 2009
kemiskinan
Rasa sudah tidak lagi sama dulu dan sekarang,entah apa, mengapa dan bagaimana ini bisa terjadi. tapi itulah yang terjadi.Semoga hari-hari berikutnya ada perubahan dalam hidup, tidak ada agi yang menangis atau sedih di sebabkan hidup yang tak berkesudahan dari rasa sakit dan pedih.
Kamis, 04 Juni 2009
Prselingkuhan
Sangat menyakitkan bagi seorang pasangan yang mendengar bahkan mengetahui dengan mata kepala sendiri perselingkuhan pasangan hidupnya. Berbelot mencari cinta yang lain. Apa sebenarnya terjadi ? Pertanyan seorang teman yang masih belum percaya dengan semua realita yang ia temukan dan alami sendiri. 'Sungguh nasib buruk telah berpihak padaku' katanya. Air mata tak lagi sanggup jatuh, kata-kata caci maki tak mampu keluar dari mulutnya, matanya memandang hampa, tinggal mengingat kata-kata dan janji-janji manis saat pacaran dulu. Betapa kata-kata dasyat yang menggelora hati melabuhkan harapan disandaran pelaminan telah berubah menjadi belati yang menikam jantung dan ulu hati, pelaminan merah berubah menjadi darah dari tikaman mematikan. Pembunuhan perasaan seorang pasangan yang meninggalkan jejak-jejak kebencian dan karma turun temurun.
Ini zaman memang zaman perselingkuhan, entah sampai kapan akan berakhir paling tidak berkuranglah tidak marak seperti masa-masa ini. Bagi yang punya pasangan siap mental untuk ditinggalkan dan meninggalkan, untuk selingkuh dan diselingkuhi, atau korban perselingkuhan.....ah rumit sekali jadinya. yang belum punya pasangan siap-siap juga jadi korban perselingkuhan dan diselingkuhi atau juga punya keinginan mencari selingkuhan (menghancurkan rumah tangga orang). Kedengarannya 'perselingkuhan' lebih sadis dari 'perang'.(bersambung)
Minggu, 31 Mei 2009
hari yang berbeda
Kemarin tidak banyak yang terjadi, tapi lumayan bisa mengubah sedikit dari semua yang tlah dijalani selama ini. Dan untuk hari ini cerita akan menjadi berbeda karena dimana ada rasa untuk mengubah semua yang telah terjadi, mengapa karena tidak ada hidup tanpa masalah dan problema yang hanya orang itulah yang dapat memecahkannya, sementara orang lain disekitarnya hanya sekedar menjadi tempat curahan hati, tapi bisa jadi akan mendukung untuk membantu menyelesaikannya walau cuma sebatas yang mereka mampu. Begitulah seorang pendukung yang ada dibelakang semua peristiwa.Harus ada harapan bahwa semua masalah akan menemukan jalan keluar dan terselesaikan dari belenggu yang membabi buta dan terkadang menyesakkan dada, bahkan bagi yang tidak kuat akan menjerembatkan dirinya ke dalam lubang kenistaan atau menghancurkan dirinya dengan cara yang tidak semestinya. Mencoba untuk tegar setegar batu karang di lautan, atau sekukuh pohon yang kuat akarnya meskipun badai angin menerjang dasyat. Harapan selalu tercurah, masih ada langkah yang akan menapaki menyusuri lorong waktu dan berakhir di rumah ketentraman. Tiada kata hari ini sama dengan hari kemarin. Karena hari ini berbeda dengan hari kemarin dan hari esok. Jendela harap harus terus dibuka biar udara pagi hari terus berhembus menerangi setia sudut hari yang panas dan gersang. Jadi teruslah berharap bahwa ada hari yang berbeda yang akan datang esok hari.
Selasa, 26 Mei 2009
Harapan si hina
Betapa dunia telah menggelakan diriku, tapi ku tak mampu berpaling dari kemilaunya yang luar biasa dari pandang mata seorang hina seperti diriku, yang selalu rakus dan haus harta dunia. Andai ku bisa berpaling dan menjatuhkan diri ke dalam sujud yang dalam? Sungguh aku butuh waktu untuk itu. Namun seberapa lama lagi waktu yang diberikan Dia kepada ku untuk mengakhiri kejahilianku terhadap dunia yang menggelapkan hati.Rupa mana lagi yang harus ku hadapkan kepadaNya. Kusut masai wajahku karena lelah terhadap kegiatan dunia. Ah........ malu, sungguh malu! Tapi itulah aku yang hanya mampu mengeluh dengan segala dosa dan salah, tanpa bisa berbuat dan memulai semua kebaikan dari nol.Berbagi resah pada bintang gemintang, pada angin, pada ombak pada desir pasir, pada dingin malam dan entah pada apa lagi.Andai ku mampu menjawab semua tanya yang menjegal nuraniku selama bertahun-tahun ini, betapa beruntungnya aku hidup di dunia ini.Masih banyakkah waktu yang dapat kutoreh ke dalam halaman-halaman buku dari sebuah kisah hidup si hina bahkan paling hina?Jika masih ku temui hari-hari baru kan kusambut ia dengan harapan baru dan ulah sikap yang baru yang menyertai langkah-langkah ku.
Minggu, 24 Mei 2009
Telah kulakukan berbagai hal untuk memecahkan suasana hati yang selalu berhadapan dengan rasa jenuh. Entah bagaimana tapi tentunya mujarab walau hanya berlaku sesaat. Dibutuhkan keluwesan pikiran dan kerelaan hati untuk berbagi dengan kekacauan dan problema yang dihadapi. meskipun terkadang susah menetralisir keaadaan itu. Dan syukurnya semua akan terlampaui tanpa disadari tanpa keluh kesah. Resah jiwa merambat pergi..........dan......................perlahan-lahan kelegaan berpihak. Memang harus dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa Tuhan seru sekalian alam senantiasa dekat bahkan lebih dekat dari urat leher. Menyesal meninggaklanNya dan ketika resah datang mencari Tuhan lain selain diriNya, betapa tidak berterimakasihnya seorang hamba yang hanya numpang di rumah raja di raja.
Langganan:
Postingan (Atom)